Selasa, 28 Mei 2024

Mengembangkan UMKM Waafa Snack: Sukses dengan Kripik Pangsit



Dalam dunia bisnis kuliner, khususnya di sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), Waafa Snack muncul sebagai salah satu pelaku usaha yang berhasil menarik perhatian dengan produk andalannya, kripik pangsit. Didirikan oleh Titian Sumarni yang awalnya hanya memiliki kecintaan terhadap ngemil, Waafa Snack kini perlahan menapaki kesuksesan. Berkat keuletan dan kerja keras, produk kripik pangsit buatan Waafa Snack kini telah hadir di beberapa toko di Kota Bandar Lampung.

Namun, perjalanan Waafa Snack bukan tanpa tantangan. Kendala pemasaran dan modal menjadi hambatan utama dalam mengembangkan bisnis ini lebih jauh. Dengan alamat di Jl. Satria 1 No 18, Kelurahan Korpri Raya, Kecamatan Sukarame, Kota Bandar Lampung, Waafa Snack berharap dapat terus berkembang dan mencapai pasar yang lebih luas. Artikel ini akan membahas perjalanan, strategi pemasaran, serta tantangan dan solusi yang dihadapi oleh UMKM ini.

1. Awal Mula dan Perkembangan Waafa Snack

Waafa Snack didirikan oleh Titian Sumarni yang memiliki hobi ngemil. Hobi ini kemudian berkembang menjadi ide untuk membuat sendiri camilan yang disukai, yaitu kripik pangsit. Awalnya, Titian mencoba menitipkan produk buatannya di warung-warung sekitar. Respon yang positif dari konsumen membuatnya semakin semangat untuk mengembangkan usaha ini lebih serius.

Dalam perjalanan usahanya, Titian mendapat dukungan dari program binaan UMKM yang membantu mengurus perizinan seperti NIB, PIRT, dan sertifikasi halal. Dengan izin resmi, produk kripik pangsit Waafa Snack kini dapat masuk ke beberapa toko di Kota Bandar Lampung. Meski baru beberapa toko yang menerima produk ini, Titian merasa senang memiliki usaha sendiri yang diakui secara resmi.

2. Tantangan dalam Pemasaran dan Modal

Salah satu permasalahan utama yang dihadapi Waafa Snack adalah pemasaran. Hingga saat ini, pemasaran produk kripik pangsit ini baru terbatas pada empat toko di Kota Bandar Lampung. Keterbatasan akses pemasaran membuat Waafa Snack sulit untuk mencapai target pasar yang lebih luas. Selain itu, promosi yang hanya dilakukan melalui WhatsApp juga belum maksimal untuk menjangkau konsumen potensial.

Modal juga menjadi tantangan tersendiri. Dengan modal yang terbatas, Titian kesulitan untuk meningkatkan kapasitas produksi dan melakukan promosi yang lebih efektif. Modal yang cukup diperlukan untuk membeli bahan baku dalam jumlah besar, meningkatkan kualitas kemasan, serta memperluas jaringan distribusi. Tanpa modal yang memadai, perkembangan Waafa Snack akan terhambat.

3. Strategi untuk Naik Kelas

Agar Waafa Snack bisa “naik kelas” dan berkembang lebih jauh, beberapa strategi dapat diterapkan. Pertama, memanfaatkan media sosial dan platform e-commerce untuk memperluas jangkauan pemasaran. Dengan menggunakan media sosial seperti Instagram, Facebook, dan TikTok, Waafa Snack dapat lebih mudah menjangkau konsumen di luar Bandar Lampung. Selain itu, bergabung dengan platform e-commerce seperti Tokopedia, Shopee, atau Bukalapak dapat membantu meningkatkan penjualan.

Kedua, mengajukan bantuan dan kerjasama dengan instansi terkait seperti dinas UMKM, perbankan, atau lembaga non-pemerintah yang menawarkan program bantuan modal dan pelatihan bisnis. Dengan mendapatkan suntikan modal dan bimbingan bisnis, Waafa Snack dapat mengembangkan usahanya dengan lebih cepat dan efisien.

Ketiga, memperbaiki dan meningkatkan kualitas produk. Ini meliputi peningkatan rasa, kemasan yang lebih menarik, dan inovasi produk baru. Dengan kualitas produk yang terjaga, konsumen akan lebih loyal dan pemasaran dari mulut ke mulut pun akan lebih efektif.

Dengan strategi-strategi tersebut, diharapkan Waafa Snack dapat mengatasi tantangan yang ada dan terus berkembang. Dukungan dari masyarakat dan instansi terkait juga sangat dibutuhkan agar UMKM seperti Waafa Snack bisa tumbuh dan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian lokal.

4. Manfaat Sertifikasi untuk Produk UMKM

Salah satu faktor penting dalam pengembangan UMKM adalah mendapatkan sertifikasi resmi seperti NIB, PIRT, dan sertifikasi halal. Sertifikasi ini tidak hanya memberikan legitimasi pada produk, tetapi juga meningkatkan kepercayaan konsumen. Bagi Waafa Snack, memiliki sertifikasi tersebut telah membuka pintu untuk masuk ke pasar yang lebih luas dan lebih dipercaya oleh konsumen.

Dengan NIB (Nomor Induk Berusaha), Waafa Snack dapat menjalankan usahanya dengan legal dan diakui oleh pemerintah. Sertifikasi PIRT (Produk Industri Rumah Tangga) menjamin bahwa produk kripik pangsit ini diproduksi dengan standar kebersihan dan kesehatan yang baik. Sertifikasi halal, di sisi lain, memastikan bahwa produk ini dapat dikonsumsi oleh seluruh masyarakat, termasuk yang memerlukan jaminan halal. Semua ini memberikan nilai tambah dan meningkatkan daya saing Waafa Snack di pasaran.

5. Pentingnya Inovasi dalam Produk

Inovasi adalah kunci untuk bertahan dan berkembang dalam bisnis kuliner. Bagi Waafa Snack, inovasi tidak hanya berarti menciptakan rasa baru, tetapi juga memperbaiki proses produksi dan penyajian produk. Misalnya, mengembangkan varian rasa kripik pangsit yang berbeda seperti pedas manis, keju, atau barbeque dapat menarik lebih banyak konsumen yang mencari variasi.

Selain itu, inovasi dalam kemasan juga penting. Kemasan yang menarik dan fungsional tidak hanya meningkatkan nilai estetika produk tetapi juga menjaga kualitas produk agar tetap renyah dan lezat. Waafa Snack dapat mempertimbangkan penggunaan kemasan ramah lingkungan yang saat ini semakin diminati oleh konsumen yang peduli terhadap lingkungan. Dengan terus berinovasi, Waafa Snack dapat memperkuat posisinya di pasar dan terus menarik minat konsumen baru.

6. Membangun Jaringan dan Kemitraan

Salah satu strategi yang efektif untuk mengembangkan UMKM adalah membangun jaringan dan kemitraan dengan berbagai pihak. Bagi Waafa Snack, membangun hubungan baik dengan toko-toko lokal, pemasok bahan baku, dan komunitas UMKM lainnya dapat membuka peluang bisnis yang lebih luas. Kerjasama dengan toko-toko lokal misalnya, dapat membantu meningkatkan distribusi produk kripik pangsit ke lebih banyak lokasi.

Selain itu, kemitraan dengan pemasok bahan baku berkualitas akan memastikan bahwa produk yang dihasilkan selalu dalam kondisi terbaik. Bergabung dengan komunitas UMKM juga memberikan manfaat besar, seperti berbagi pengalaman, mendapatkan bimbingan, dan mengikuti pelatihan bisnis. Dengan membangun jaringan yang kuat, Waafa Snack dapat memperoleh dukungan yang dibutuhkan untuk terus berkembang dan mengatasi tantangan yang ada.

Perjalanan Waafa Snack dalam mengembangkan usahanya memang penuh tantangan, tetapi dengan langkah-langkah strategis yang tepat, dukungan dari berbagai pihak, dan semangat pantang menyerah dari pemiliknya, Titian Sumarni, masa depan Waafa Snack terlihat cerah. Teruslah mendukung produk lokal dan UMKM, karena mereka adalah tulang punggung perekonomian yang harus kita jaga bersama.

 

Postingan Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Cari Blog Ini

Banner Promosi

DomaiNesia