Mengembangkan UMKM Waafa Snack: Sukses dengan Kripik Pangsit
Dalam dunia bisnis kuliner, khususnya di sektor
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), Waafa Snack muncul sebagai salah satu
pelaku usaha yang berhasil menarik perhatian dengan produk andalannya, kripik
pangsit. Didirikan oleh Titian Sumarni yang awalnya hanya memiliki kecintaan
terhadap ngemil, Waafa Snack kini perlahan menapaki kesuksesan. Berkat keuletan
dan kerja keras, produk kripik pangsit buatan Waafa Snack kini telah hadir di
beberapa toko di Kota Bandar Lampung.
Namun, perjalanan Waafa Snack bukan tanpa
tantangan. Kendala pemasaran dan modal menjadi hambatan utama dalam
mengembangkan bisnis ini lebih jauh. Dengan alamat di Jl. Satria 1 No 18,
Kelurahan Korpri Raya, Kecamatan Sukarame, Kota Bandar Lampung, Waafa Snack
berharap dapat terus berkembang dan mencapai pasar yang lebih luas. Artikel ini
akan membahas perjalanan, strategi pemasaran, serta tantangan dan solusi yang
dihadapi oleh UMKM ini.
1. Awal Mula dan
Perkembangan Waafa Snack
Waafa Snack didirikan oleh Titian Sumarni yang
memiliki hobi ngemil. Hobi ini kemudian berkembang menjadi ide untuk membuat
sendiri camilan yang disukai, yaitu kripik pangsit. Awalnya, Titian mencoba
menitipkan produk buatannya di warung-warung sekitar. Respon yang positif dari
konsumen membuatnya semakin semangat untuk mengembangkan usaha ini lebih
serius.
Dalam perjalanan usahanya, Titian mendapat
dukungan dari program binaan UMKM yang membantu mengurus perizinan seperti NIB,
PIRT, dan sertifikasi halal. Dengan izin resmi, produk kripik pangsit Waafa
Snack kini dapat masuk ke beberapa toko di Kota Bandar Lampung. Meski baru
beberapa toko yang menerima produk ini, Titian merasa senang memiliki usaha
sendiri yang diakui secara resmi.
2. Tantangan dalam
Pemasaran dan Modal
Salah satu permasalahan utama yang dihadapi
Waafa Snack adalah pemasaran. Hingga saat ini, pemasaran produk kripik pangsit
ini baru terbatas pada empat toko di Kota Bandar Lampung. Keterbatasan akses
pemasaran membuat Waafa Snack sulit untuk mencapai target pasar yang lebih
luas. Selain itu, promosi yang hanya dilakukan melalui WhatsApp juga belum
maksimal untuk menjangkau konsumen potensial.
Modal juga menjadi tantangan tersendiri. Dengan
modal yang terbatas, Titian kesulitan untuk meningkatkan kapasitas produksi dan
melakukan promosi yang lebih efektif. Modal yang cukup diperlukan untuk membeli
bahan baku dalam jumlah besar, meningkatkan kualitas kemasan, serta memperluas
jaringan distribusi. Tanpa modal yang memadai, perkembangan Waafa Snack akan
terhambat.
3. Strategi untuk Naik
Kelas
Agar Waafa Snack bisa “naik kelas” dan
berkembang lebih jauh, beberapa strategi dapat diterapkan. Pertama,
memanfaatkan media sosial dan platform e-commerce untuk memperluas jangkauan
pemasaran. Dengan menggunakan media sosial seperti Instagram, Facebook, dan
TikTok, Waafa Snack dapat lebih mudah menjangkau konsumen di luar Bandar
Lampung. Selain itu, bergabung dengan platform e-commerce seperti Tokopedia,
Shopee, atau Bukalapak dapat membantu meningkatkan penjualan.
Kedua, mengajukan bantuan dan kerjasama dengan
instansi terkait seperti dinas UMKM, perbankan, atau lembaga non-pemerintah
yang menawarkan program bantuan modal dan pelatihan bisnis. Dengan mendapatkan
suntikan modal dan bimbingan bisnis, Waafa Snack dapat mengembangkan usahanya
dengan lebih cepat dan efisien.
Ketiga, memperbaiki dan meningkatkan kualitas
produk. Ini meliputi peningkatan rasa, kemasan yang lebih menarik, dan inovasi
produk baru. Dengan kualitas produk yang terjaga, konsumen akan lebih loyal dan
pemasaran dari mulut ke mulut pun akan lebih efektif.
Dengan strategi-strategi tersebut, diharapkan
Waafa Snack dapat mengatasi tantangan yang ada dan terus berkembang. Dukungan
dari masyarakat dan instansi terkait juga sangat dibutuhkan agar UMKM seperti
Waafa Snack bisa tumbuh dan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian
lokal.
4. Manfaat Sertifikasi
untuk Produk UMKM
Salah satu faktor penting dalam pengembangan
UMKM adalah mendapatkan sertifikasi resmi seperti NIB, PIRT, dan sertifikasi
halal. Sertifikasi ini tidak hanya memberikan legitimasi pada produk, tetapi
juga meningkatkan kepercayaan konsumen. Bagi Waafa Snack, memiliki sertifikasi
tersebut telah membuka pintu untuk masuk ke pasar yang lebih luas dan lebih
dipercaya oleh konsumen.
Dengan NIB (Nomor Induk Berusaha), Waafa Snack
dapat menjalankan usahanya dengan legal dan diakui oleh pemerintah. Sertifikasi
PIRT (Produk Industri Rumah Tangga) menjamin bahwa produk kripik pangsit ini
diproduksi dengan standar kebersihan dan kesehatan yang baik. Sertifikasi
halal, di sisi lain, memastikan bahwa produk ini dapat dikonsumsi oleh seluruh
masyarakat, termasuk yang memerlukan jaminan halal. Semua ini memberikan nilai
tambah dan meningkatkan daya saing Waafa Snack di pasaran.
5. Pentingnya Inovasi
dalam Produk
Inovasi adalah kunci untuk bertahan dan
berkembang dalam bisnis kuliner. Bagi Waafa Snack, inovasi tidak hanya berarti
menciptakan rasa baru, tetapi juga memperbaiki proses produksi dan penyajian
produk. Misalnya, mengembangkan varian rasa kripik pangsit yang berbeda seperti
pedas manis, keju, atau barbeque dapat menarik lebih banyak konsumen yang
mencari variasi.
Selain itu, inovasi dalam kemasan juga penting.
Kemasan yang menarik dan fungsional tidak hanya meningkatkan nilai estetika
produk tetapi juga menjaga kualitas produk agar tetap renyah dan lezat. Waafa
Snack dapat mempertimbangkan penggunaan kemasan ramah lingkungan yang saat ini
semakin diminati oleh konsumen yang peduli terhadap lingkungan. Dengan terus
berinovasi, Waafa Snack dapat memperkuat posisinya di pasar dan terus menarik
minat konsumen baru.
6. Membangun Jaringan dan
Kemitraan
Salah satu strategi yang efektif untuk
mengembangkan UMKM adalah membangun jaringan dan kemitraan dengan berbagai
pihak. Bagi Waafa Snack, membangun hubungan baik dengan toko-toko lokal,
pemasok bahan baku, dan komunitas UMKM lainnya dapat membuka peluang bisnis
yang lebih luas. Kerjasama dengan toko-toko lokal misalnya, dapat membantu
meningkatkan distribusi produk kripik pangsit ke lebih banyak lokasi.
Selain itu, kemitraan dengan pemasok bahan baku
berkualitas akan memastikan bahwa produk yang dihasilkan selalu dalam kondisi
terbaik. Bergabung dengan komunitas UMKM juga memberikan manfaat besar, seperti
berbagi pengalaman, mendapatkan bimbingan, dan mengikuti pelatihan bisnis.
Dengan membangun jaringan yang kuat, Waafa Snack dapat memperoleh dukungan yang
dibutuhkan untuk terus berkembang dan mengatasi tantangan yang ada.
Perjalanan Waafa Snack dalam mengembangkan
usahanya memang penuh tantangan, tetapi dengan langkah-langkah strategis yang
tepat, dukungan dari berbagai pihak, dan semangat pantang menyerah dari
pemiliknya, Titian Sumarni, masa depan Waafa Snack terlihat cerah. Teruslah
mendukung produk lokal dan UMKM, karena mereka adalah tulang punggung
perekonomian yang harus kita jaga bersama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar